LANDASAN
TEORITIS MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
Pengertian
Media Pembelajaran
Pengertian media mengarah pada sesuatu yang mengantar/meneruskan informasi
(pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media adalah segala
bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi
(AECT Task Force,1977:162) ( dalam Latuheru,1988:11).
Robert Heinich
dkk (1985:6) mengemukakan definisi medium sebagai sesuatu yang membawa
informasi antara sumber (source) dan penerima (receiver)
informasi. Masih dari sudut pandang yang sama, Kemp dan Dayton (1985:3),
mengemukakan bahwa peran media dalam proses komunikasi adalah sebagai alat
pengirim (transfer) yang mentransmisikan pesan dari pengirim (sander)
kepada penerima pesan atau informasi (receiver).
Jerold Kemp
(1986) dalam Pribadi (2004:1.4) mengemukakan beberapa faktor yang merupakan
karakteristik dari media, antara lain:
1.
Kemampuan
dalam menyajikan gambar (presentation)
2.
Faktor
ukuran (size); besar atau kecil
3.
Faktor warna (color):
hitam putih atau berwarna
4.
Faktor
gerak: diam atau bergerak
5.
Faktor
bahasa: tertulis atau lisan
6.
Faktor
keterkaitan antara gambar dan suara: gambar saja, suara saja,
atau gabungan antara gambar dan suara.
Istilah media disini dilihat dari segi penggunaan, serta faedah dan fungsi
khusus dalam kegiatan/proses belajar mengajar, maka yang digunakan adalah media
pembelajaran. Media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda yang
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan maksud untuk menyampaikan
pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada
penerima (dalam hal ini anak didik ataupun warga belajar). (Latuheru,1988:13).
Ada
beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran, antara lain
landasan filosofis, psikologis, teknologis, dan empiris.
1.
Landasan filosofis
Ada suatu pandangan,
bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media hasil teknologi baru di dalam
kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi. Dengan kata
lain, penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi dehumanisasi. Akan
tetapi, siswa dihargai harkat kemanusiaannya diberi kebebasan untuk menentukan pilihan,
baik cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian,
penerapan teknologi tidak berarti dehumanisasi. Sebenarnya perbedaan pendapat
tersebut tidak perlu muncul, yang penting bagaimana pandangan guru terhadap
siswa dalam proses pembelajaran. Jika guru menganggap siswa sebagai anak
manusia yang memiliki kepribadian, harga diri,motivasi, dan memiliki kemampuan
pribadi yang berbeda dengan yang lain, maka baik menggunakan media hasil
teknologi baru atau tidak, proses pembelajaran yang dilakukan akan tetap
menggunakan pendekatan humanis.
2.
Landasan psikologis
Dengan memperhatikan kompleks
dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode
pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping
itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu,
dalam pemilihan media, di samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan
proses belajar, memahami makna persepsi serta faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar proses
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Untuk maksud tersebut, perlu:
(1) diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa
serta memberikan kejelasan obyek yang diamatinya, (2) bahan pembelajaran yang
akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa. Kajian psikologi menyatakan
bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit ketimbang yang
abstrak. Berkaitan dengan kontinuum konkrit-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan
media pembelajaran, ada beberapa pendapat.
·
Pertama, Jerome Bruner, mengemukakan bahwa dalam
proses pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari belajar dengan gambaran
atau film (iconic representation of experiment) kemudian ke belajar dengan simbul,
yaitu menggunakan kata-kata (symbolic representation). Menurut Bruner, hal ini
juga berlaku tidak hanya untuk anak tetapi juga untuk orang dewasa.
·
Kedua, Charles F. Haban, mengemukakan bahwa
sebenarnya nilai dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam proses
penanaman konsep, ia membuat jenjang berbagai jenis media mulai yang paling
nyata ke yang paling abstrak.
·
Ketiga, Edgar Dale, membuat jenjang
konkrit-abstrak dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman
nyata, kemudian menuju siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke
siwa sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan
terakhir siswa sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan simbol.
Salah satu gambaran yang paling
banyak digunakan acuan sebagai landasan teori penggunaan media dalam
pembelajaran adalah kerucut pengalaman Dale (Dale’s Cone of Experience).
Dalam proses pembelajaran,
media memiliki kontribusi dalam meningkatkan mutu dan kualitas pengajaran.
Kehadiran media tidak saja membantu pengajar dalam menyampaikan materi ajarnya,
tetapi memberikan nilai tambah pada kegiatan pembelajaran. Kerucut pengalaman
Dale diatas mengklasifikasikan media berdasarkan pengalaman belajar yang akan
diperoleh oleh peserta didik, mulai dari pengalaman belajar langsung,
pengalaman belajar yang dapat dicapai melalui gambar, dan pengalaman belajar
yang bersifat abstrak. Materi yang ingin disampaikan dan diinginkan peserta
didik dapat menguasainya disebut sebagai pesan. Guru sebagai sumber pesan
menuangkan pesan-pesan dalam simbol-simbol tertentu (encoding) dan peserta
didik sebagai penerima menafsirkan simbol-simbol tersebut sehingga dipahami
sebagai pesan (decoding).
3.
Landasan teknologi
Teknologi pembelajaran adalah
teori dan praktek perancangan, pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan
penilaian proses dan sumber belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan
proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan,
dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan,
melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam
situasi di mana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam
teknologi pembelajaran, pemecahan masalah dilakukan dalam bentuk: kesatuan
komponen-komponen sistem pembelajaran yang telah disusun dalam fungsi disain
atau seleksi, dan dalam pemanfaatan serta dikombinasikan sehingga menjadisistem
pembelajaran yang lengkap. Komponen-komponen ini termasuk pesan, orang, bahan,
media, peralatan, teknik, dan latar.
4.
Landasan empiris
Temuan-temuan penelitian
menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan
karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa
akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan
media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Siswa yang
memiliki tipe belajar visual akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran
menggunakan media visual, seperti gambar, diagram, video, atau film. Sementara
siswa yang memiliki tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media
audio, seperti radio, rekaman suara, atau ceramah guru. Akan lebih tepat dan
menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan media
audio-visual. Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan
media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus
mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pebelajar, karakteristik
materi pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri.
Ciri-Ciri Media Pembelajaran
Gerlach dan Ely telah mengungkapkan
betapa media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar.
Pada tahun 1971, mereka telah mengemukakan bahwa media pembelajaran dalam dunia
pendidikan dapat berperan penting. Media pembelajaran dapat menggantikan peran
guru yang tidak dapat guru lakukan. Media pembelajaran memiliki
paling tidak memiliki 3 ciri penting, yaitu: (1) ciri fiksatif; (2) ciri
manipulatif; dan (3) ciri distributif. Berikut kita bahas secara lebih
mendetail satu per satu.
1.
Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Media pembelajaran memiliki kemampuan
untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau
objek. Banyak kejadian-kejadian penting atau objek-objek yang harus dipelajari
oleh siswa. Kejadian-kejadian itu tentu saja sering kali sudah berlalu,
misalnya saja peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi di suatu negara.
Siswa dapat mepelajari bagaimana peristiwa atau kejadian-kejadian itu melalui
rekaman video dokumentasi, dan foto-foto. Objek-objek biotik ataupun abiotik
yang unik dan harus dipelajari oleh siswa dapat dihadirkan dengan gampang
diruang kelas dengan rekaman video atau foto. Peristiwa dan objek-objek
pembelajaran dengan demikian dapat dihadirkan setiap waktu jika dikehendaki.
2.
Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Kejadian yang
berlangsung berhari-hari bahkan bertahun-tahun dapat disajikan dalam waktu
beberapa menit saja. Banyak peristiwa atau objek yang sulit diamati secara
langsung dengan mudah diamati melalui media pembelajaran berupa rekaman video
dan foto. Bayangkan, siswa dapat mempelajari bagaimana proses pertumbuhan dan
perkembangan embrio di dalam kandungan ibu hanya dalam waktu 10 sampai 15
menit. Proses ini aslinya berlangsung selama 9 bulan di dalam tubuh ibu. Dengan
bantuan teknologi khusus dan proses perekaman yang kemudian dilakukan
manipulasi, waktu dapat dipersingkat dengan mempercepat dengan hanya
menampilkan kejadian-kejadian penting saja. Selain itu, bahkan proses dapat
diputar balik dan diulang-ulang. Kejadian yang berlangsung cepat juga dapat
diperlambat. Teknologi telah menjadikan media pembelajaran mempunyai peranan
yang amat penting untuk memberikan pemahaman akan suatu peristiwa atau objek
bagi siswa. Manipulasi kejadian atau objek dengan jalan mengedit hasil rekaman
dapat menghemat waktu.
3.
Ciri Distributif (Distributive Property)
Dengan penggunaan
media pembelajaran, kejadian atau objek pada suatu tempat dapat disebarkan ke
tempat lain dengan mudahnya. Rekaman film dan foto, pada era digital sekarang
dengan sangat mudah didistribusikan tanpa terkendala ruang dan waktu. Kejadian
di daerah-daerah yang sulit atau bahkan tidak mungkin dikunjungi oleh siswa
dapat dihadirkan di ruang kelas mereka tanpa memerlukan banyak usaha keras.
Penggunaan internet atau perangkat penyimpan data seperti flashdisk, CD, dan
sebagainya memudahkan bahan-bahan pembelajaran tersebut didistribusikan.
Konsistensi informasi yang terdapat didalamnya akan selalu terjaga sebagaimana
aslinya.
Kelebihan dan
kekurangan media pembelajaran menurut para ahli:
1.
Menurut
Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis
besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Media adalah alat
yang menyampaikan atau mengantarkan pesan- pesan pembelajaran. Dalam pengertian
ini, guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media.
2.
Robert
Heinich dkk (1985:6) mengemukakan definisi medium sebagai sesuatu yang membawa
informasi antara sumber (source) dan penerima (receiver) informasi. Masih dari
sudut pandang yang sama, Kemp dan Dayton (1985:3), mengemukakan bahwa peran
media dalam proses komunikasi adalah sebagai alat pengirim (transfer) yang
mentransmisikan pesan dari pengirim (sander) kepada penerima pesan atau
informasi (receiver).
Berdasarkan perkembangan teknologi
tersebut,secara umum jenis media pembelajaran dikelompokkan menjadi ; a)Media
Visual, b)Media Audio, c)Media Audio-visual.
1. Media
Visual
Adalah media
yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini ada yang menampilkan
gambar diam seperti film strip (film rangkaian), slides (bingkai) foto, gambar,
atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau
symbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun.
Kelebihan media
visual yaitu dalam media ini siswa dapat melihat obyek yang diperlihatkan guru
dalam proses pembelajarannya sehingga siswa tahu obyek apa yang sedang
dijelaskan dan dipelajarinya.
Kelemahan media
visual yaitu dalam media ini hanya kemampuan indera penglihat saja yang terasah
kemampuannya, sehingga siswa hamya mampu melihat gambar tersebut tanpa mengasah
indera peraba dan indera pendengaran, serta terbatas bagi yang mempunyai
kelainan penglihatan atau buta.
2. Media
Auditif
Adalah media
yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder,
piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan
pendengaran.
Kelebihan media
auditif yaitu dalam media ini siswa dapat lebih fokus karena siswa dituntut
untuk lebih peka dalam pendengarannya. Jadi kemampuan siswa dalam mendengarkan
dapat terasah.
Kelemahan media
auditif yaitu dalam media ini hanya mengasah indera pendengar saja, tanpa dapat
mengasah indera lain seperti indera penglihat dan peraba. Selain itu media ini
sangat terbatas bagi yang mempunyai kelainan tuna rungu.
3. Media
Audio-visual
Adalah media
yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai
kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan
kedua.
Kelebihan media
audio-visual yaitu dalam media ini mencakup segala aspek indera pendengar,
penglihat dan peraba. Sehingga kemampuan semua indera dapat terasah dengan baik
karena dipergunakan dengan seimbang dan bersama.
Kelemahan media
audio-visual yaitu keterbatasan biaya serta penerapannya yang harus mampu
mencakup segala aspek indera pendengaran, penglihatan dan perab
assalamualaikum, saya ingin menambahkan sedikit tentang Media pembelajaran sebagai bagian dari teknologi pembelajaran memiliki enam manfaat potensial dalam memecahkan masalah pembelajaran, yaitu:
BalasHapusMeningkatkan produktivitas pendidikan (Can make education more productive).
Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual (Can make education more individual).
Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran (Can give instruction a more scientific base).
Lebih memantapkan pembelajaran (Make instruction more powerful).
Dengan media membuat proses pembelajaran menjadi lebih langsung/seketika (Can make learning more immediate).
Memungkinkan penyajian pembelajaran lebih merata dan meluas (Can make access to education more equal).
terimakasih telah menambahkan di postingan saya
Hapusselamat malam saya ingin sedikit menambahkan yaitu:
BalasHapus2. Landasan Teknologis Media Pembelajaran
Media pembelajaran sebagai bagian dari teknologi pembelajaran memiliki enam manfaat potensial dalam memecahkan masalah pembelajaran, yaitu:
Meningkatkan produktivitas pendidikan (Can make education more productive).
Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual (Can make education more individual).
Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran (Can give instruction a more scientific base).
Lebih memantapkan pembelajaran (Make instruction more powerful).
Dengan media membuat proses pembelajaran menjadi lebih langsung/seketika (Can make learning more immediate).
Memungkinkan penyajian pembelajaran lebih merata dan meluas (Can make access to education more equal).
2. Landasan Empirik Media Pembelajaran
Pebelajar yang memiliki gaya visual akan lebih mendapat keuntungan dari penggunaan media visual, seperti film, video, gambar atau diagram; sedangkan pebelajar yang memiliki gaya belajar auditif lebih mendapatkan keuntungan dari penggunaan media pembelajaran auditif, seperti rekaman, radio, atau ceramah guru.
terimakasih telah menabahkan di postingan saya
HapusAssalamualaikum wr. wb saya ingin menambahkan sedikit tentang :
BalasHapusFungsi Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman dan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari.
Berikut ini fungsi-fungsi dari penggunaan media pembelajaran menurut AsnawirdanUsman :
1) Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu memudahkan mengajar bagi guru.
2) Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi lebih konkrit)
3) Menarik perhatian siswa lebih besar (kegiatan pembelajaran dapat berjalan lebih menyenangkan dan tidak membosankan).
4)Semuaindra siswa dapat diaktifkan.
5)Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar
terimakasih kepada teman-teman yang telah berpartisipasi di postingan saya, semoga dapat menambah wawasan
BalasHapusassalam mualaikum wrw wb selamat pagi disini saya sedikit menambahkan tentang berbagai jenis multimedia antara lain sebagai berikut:
BalasHapus1.2 Jenis Multimedia
Menurut Sigit, dkk. (2008) multimedia terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Multimedia Linier
Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi oleh alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film.
2. Multimedia Interaktif
Multimedia interaktif dilengkapi oleh alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contohnya: video game, pembelajaran interaktif, dan lain-lain.
terima kasih kepada saudara tesa yang telah menabahkan di postingan saya seoga bermanfaat.
HapusJenis-jenis Media
BalasHapusMenurut Rudi Brets dalam buku Media Pembelajaran membagi media berdasarkan indera yang terlibat yaitu :
a. Media audio, Melalui audio, siswa dapat berpartisipasi langsung dalam proses pembelajaran sehingga mampu mengoptimalkan kemampuan belajar siswa.
hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata.
b. Media visual, Untuk media visual diam, contohnya foto, grafik, bagan, dan lain sebaaginya. Beda halnya dengan media visual gerak yang meliputi film bisu atau video pendek tanpa suara.
hanya melibatkan indera penglihatan. termasuk dalam jenis media ini adalah media cetak-verbal, media cetak-grafis, dan media visual non-cetak.
c. Media audio visual,
melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus
dalam suatu proses. Pesan visual yang terdengar dan terlihat itu dapat disajikan melalui program
audio visual seperti film dokumenter, film drama, dan lain-lain.
Media audio visual terdiri dari dua bagian yakni media audio visualdiam
dan media audio visual gerak. Media audio visual diam diantaranya adalah tv diam, dan
halaman bersuara. Media audio visual gerak meliputi VCD dan komputer.
terimakasih telah menambahkan di postingan saya
HapusMedia pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Ada beberapa jenis media pembelajaran yaitu, teks, media audio, media visual, media proyeksi gerak, dan manusia. Kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Guruan (Association for Education and Communication technology/AECT) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.
BalasHapusDi dalam proses penyampaian informasi ini dengan menggunakan saluran (media) maka komunikan akan menerima informasi/pesan tersebut melalui kelima panca inderanya (penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman dan pengecap).
Lalu, ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran, antara lain landasan filosofis, psikologis, teknologis, dan empiris.
1. Landasan filosofis
Ada suatu pandangan, bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media hasil teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi. Dengan kata lain, penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi dehumanisasi. Akan tetapi, siswa dihargai harkat kemanusiaannya diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian, penerapan teknologi tidak berarti dehumanisasi.
Sebenarnya perbedaan pendapat tersebut tidak perlu muncul, yang penting bagaimana pandangan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran. Jika guru menganggap siswa sebagai anak manusia yang memiliki kepribadian, harga diri,motivasi, dan memiliki kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang lain, maka baik menggunakan media hasil teknologi baru atau tidak, proses pembelajaran yang dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan humanis.
2. Landasan psikologis
Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsi serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Untuk maksud tersebut,
terimakasih telah menambahkan di postingan saya
Hapusassalamulaikumm, :)
BalasHapusbaiklah disini saya akan menambahkan sedikit materi mengenai pstingan anda pada landasan tekhnologi, dimana pada landasan ini Media pembelajaran sebagai bagian dari teknologi pembelajaran memiliki enam manfaat potensial dalam memecahkan masalah pembelajaran, yaitu:
a. Meningkatkan produktivitas pendidikan ( Can make education more productive). Dengan media dapat meningkatkan produktivitas pendidikan antara lain dengan jalan mempercepat laju belajar siswa, membantu guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik dan mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga guru lebih banyak membina dan mengembangkan kegairahan belajar siswa.
b. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual (Can make education more individual).Pembelajaran menjadi lebih bersifat individual antara lain dalam variasi cara belajar siswa, pengurangan kontrol guru dalam proses pembelajaran, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuan dan kesempatan belajarnya.
c. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran ( Can give instruction a more scientific base). Artinya perencanaan program pembelajaran lebih sistematis, pengembangan bahan pembelajaran dilandasi oleh penelitian tentang karakteristik siswa, karakteristk bahan pembelajaran, analisis instruksional dan pengembangan disaign pembelajaran dilakukan dengan serangkaian uji coba yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
d. Lebih memantapkan pembelajaran (Make instruction more powerful).
Pembelajaran menjadi lebih mantap dengan jalan meningkatkan kapabilitas manusia menyerap informasi dengan melalui berbagai media komunikasi, di mana informasi dan data yang diterima lebih banyak,lengkap dan akurat.
e. Dengan media membuat proses pembelajaran menjadi lebih langsung/seketika (Can make learning more immediate). Karena media mengatasi jurang pemisah antara peserta didik dan sumber belajar, dan mengatasi keterbatasan manusia pada ruang dan waktu dalam memperoleh informasi, dapat menyajikan “kekonkritan” meskipun tidak secara langsung.
f. Memungkinkan penyajian pembelajaran lebih merata dan meluas (Can make access to education more equal)
terimakasih , semoga bermanfaat :)